Sensitivitas terhadap lemak adalah kondisi di mana tubuh seseorang menunjukkan reaksi negatif atau kesulitan mencerna lemak, terutama dalam jumlah tinggi. Ini bukan alergi, tapi lebih pada gangguan pencernaan atau metabolisme akibat konsumsi lemak.

Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan
Sensitivitas individu terhadap lemak dapat dievaluasi melalui Analisis Varian Genetik pada gen ADRB2, FTO, APOA2, dan TCF7L2 yang berkontribusi dalam modulasi metabolisme dan respons fisiologis terhadap lemak. Dengan mengidentifikasi varian tertentu pada gen yang dapat diprediksi apakah seseorang memiliki sensitivitas tinggi, sedang, atau rendah terhadap lemak, sehingga pola konsumsi dapat disesuaikan untuk mengurangi risiko efek samping seperti:
- Perut kembung atau nyeri setelah makan makanan berlemak
- Mual yang terkadang disertai muntah
- Diare atau tinja berminyak (Steatorrhea)
- Rasa cepat kenyang
- Nyeri di perut kanan atas (terkait empedu)
Interpretasi Hasil
Hasil pemeriksaan memiliki 3 skala risiko, diantaranya:
High Risk: Hasil pemeriksaan menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap lemak. Hal ini mengindikasikan bahwa anda cenderung memiliki kadar kolestrol yang tinggi setelah mengkonsumsi makanan berlemak.
Normal Risk: Hasil pemeriksaan menunjukkan sensitivitas normal terhadap lemak. Hal ini mengindikasikan bahwa anda memiliki risiko yang sama dengan populasi pada umumnya.
Low Risk: Hasil pemeriksaan menunjukkan sensitivitas rendah terhadap lemak. Hal ini mengindikasikan bahwa anda memiliki kecenderungan yang rendah terhadap kadar kolesterol setelah mengonsumsi makanan berlemak.
Rekomendasi untuk Hasil Pemeriksaan High Risk
- Kurangi Total Asupan Lemak
- Batasi konsumsi lemak jenuh (gorengan, daging berlemak, mentega) dan lemak trans (makanan olahan).
- Pilih lemak sehat seperti:
- Minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, ikan berlemak (dalam porsi kecil)
- Pilih Metode Memasak Rendah Lemak
- Kukus, panggang, rebus, atau tumis dengan sedikit minyak.
- Hindari menggoreng atau menumis dengan banyak minyak.
- Makan dengan Porsi Kecil, Lebih Sering
- Makan dalam porsi kecil membantu tubuh mencerna lemak lebih mudah daripada satu porsi besar.
- Perhatikan Produk Olahan
- Baca label dan hindari makanan tinggi lemak tersembunyi seperti saus krim, keju berlemak tinggi, dan makanan cepat saji.
- Catat Makanan Pemicu
- Buat jurnal makanan untuk melacak makanan yang menyebabkan gejala.
Kenali Respons Tubuh Anda terhadap Lemak Melalui Pemeriksaan Nutrigenomik.
Beberapa individu memiliki varian genetik yang membuat mereka lebih sensitif terhadap lemak jenuh dan kolesterol. Tes nutrigenomik membantu mengidentifikasi risiko tersebut untuk mendukung perencanaan pola makan yang lebih efektif dan personal.
Dapatkan layanan pemeriksaan nutrigenomik ini di Geenoms untuk mendukung kesehatan Anda.