Sweet Tooth adalah ungkapan populer yang menggambarkan orang-orang yang sangat menyukai makanan manis. Orang dengan sweet tooth biasanya memiliki dorongan kuat terhadap rasa manis, yang dapat dipengaruhi faktor biologis maupun emosional. Konsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat memicu peningkatan dopamin di otak, sehingga menimbulkan sensasi menyenangkan. Ketika kadar dopamin menurun, dorongan untuk kembali mengonsumsi makanan manis pun semakin meningkat.

Sumber Gambar: freepik.com
Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan
Pemeriksaan terhadap Gen SLC2A2 dapat dilakukan untuk mengetahui perannya dalam mengatur kadar glukosa darah serta hubungannya dengan kecenderungan mengonsumsi makanan manis. Hasil pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya variasi genetik yang membuat seseorang lebih menyukai rasa manis atau memiliki kecenderungan mengonsumsi gula berlebihan, suatu kondisi yang dikenal sebagai Sweet Tooth.
Interpretasi Hasil
Hasil pemeriksaan memiliki 3 skala risiko, diantaranya:
High Risk: Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda memiliki varian genetik pada SLC2A2 yang membuat preferensi terhadap rasa manis serta konsumsi gula menjadi lebih tinggi.
Normal Risk: Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda memiliki varian genetik campuran yang menimbulkan kecenderungan rata-rata terhadap rasa manis, serupa dengan sebagian besar populasi pada umumnya.
Low Risk: Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki varian genetik yang memperkuat dorongan untuk mengonsumsi gula. Dengan demikian, Anda cenderung tidak terlalu menyukai makanan manis atau lebih mudah dalam mengendalikannya.
Rekomendasi untuk Hasil Pemeriksaan High Risk
- Mengurangi Keinginan Makan Makanan Manis
- Pilih camilan bergizi dan mengenyangkan.
- Makan secara perlahan sambil menikmati setiap gigitan.
- Sediakan camilan manis yang siap untuk disantap.
- Kurangi Asupan Gula Tambahan
- Konsumsi gula tambahan (added sugar) sebaiknya dibatasi hingga maksimal 10% dari total kebutuhan energi harian. Jika melebihi batas tersebut, gula dapat berubah menjadi lemak yang menumpuk dalam tubuh dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta penyakit jantung.
Kenali Respons Tubuh Anda terhadap rasa manis Melalui Pemeriksaan Nutrigenomik.
Sebagian orang memiliki varian genetik yang memengaruhi preferensi mereka terhadap rasa manis. Kondisi ini dapat memengaruhi pola konsumsi makanan tinggi gula, yang kemudian berdampak pada asupan energi dan kesehatan metabolik. Dengan tes nutrigenomik, kecenderungan terhadap rasa manis dapat diidentifikasi, sehingga pola makan dapat diatur secara lebih tepat dan personal untuk membantu mengontrol asupan gula, menjaga keseimbangan energi, serta mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Dengan pemeriksaan nutrigenomik gen SLC2A2, Anda bisa:
- Mengendalikan kebiasaan makan manis
- Menurunkan risiko penyakit metabolik
- Mencapai gaya hidup sehat dengan pola makan berbasis genetik
Dapatkan layanan pemeriksaan nutrigenomik ini di Geenoms untuk mendukung kesehatan Anda.